Monday 13 October 2014

Pantai Sejuta Kenangan

Angin berhembus kencang menemani malam
Awan biru kini berubah menjadi kelam
Kini yang tersisa hanyalah
Suara ombak yang deras
Dan bulan bulat temani malam gelap

Aku memandang kearah laut
Tak henti hentinya aku memandanginya
Ku ratapinya seorang diri
Tanpa ada lagi  yang menemani

Seketika aku teringat
Pancaran bayangan wajahnya
Tat kala ia bersamaku
Yang selalu setia menemani hari-hari dan detik-detikku

Oh Tuhan
Mengapa begitu cepat kau ambil dia?
Dirinya yang aku cinta dan aku sayang
Mengapa tak kau biarkan kami memadu kasih ini
Sedikit lebih lama lagi

Di pantai lepas laut indah ini
Aku mengenang dirinya
Dan sejak malam ini sampai selamanya
Kan selalu ku kenang dirinya

No comments:

Post a Comment