Friday 21 February 2014

Reviewing New Life

Hampir sebulan sudah gua sekolah di sekolah baru gua. Banyak pengalaman yang gua rasakan, senang dan sedih mulai terasa sedikit demi sedikit. Tapi ada beberapa hal yang cukup mengganjal dalam hari-hari gua disini. Rasanya ada yang belum lengkap dan masih menjadi serpihan-serpihan yang hilang dalam hidup gua sekarang ini.
Sebulan lebih gua tinggal di kota baru ini. Kota yang sebenarnya indah dan dapat dikategorikan sebagai kota metropolitan. Tapi tetap saja, kenangan lama itu tak dapat ku bawa kesini. Ke kota indah ini.
Teman-teman di sekolah baru ini sebenarnya baik, dan juga ramah. Apalagi cewek-ceweknya~ tapi yang sangat disayangkan itu adalah ada satu cwe di kelas gua yang aduh ampun deh "Sopan Santun"-nya tinggi banget. Awalnya gua biasa aja, awalnya gua mencoba sabar, awalnya gua mencoba mengerti, tapi..umm time says no. I can't hold it anymore. Gatau kenapa gua menjadi ga sabar dengan ke-nyolot-an yang dia lontarkan dari mulutnya itu. Tatapan matanya, yaoloh songongnya ga ketolongan. Nada ngomongnya, yaoloh like a boss banget nyuruh-nyuruh gitu. Dan ternyata itu ga cuma gua aja yang merasakannya, tapi temen-temen gua yang lain juga. Jadi ini adalah test kesabaran gua dalam beberapa bulan ini :') pray for me.
Selain itu yang bikin gua merasa kurang betah disini adalah kakak kelas dan adik kelasnya, di sekolah lama gua, kekeluargaan sangat ditekankan. Ga boleh saling mendiskriminasi, tapi sangat kekeluargaan. Dan disini, I faced the different situations. Kakak kelas dan adik kelas semua gaada senyumnya, WHAT HAPPEN WITH THEIR MOUTH HAH?! senyum aja rasanya perlu di tarik pake penjepit dulu baru bisa naik. Bener-bener beda banget deh suasananya. I miss them sooo mucchh! Rasanya terjebak ngantri di toilet bareng kaka kelas itu ughhh, I'd better nahan pipis deh daripada harus nunggu lama liat orang yang ga bisa senyum. Gatau kenapa gua benci banget sama orang yang ga bisa senyum atau yang ga murah senyum. Hih~
And then the boys, entah mengapa menurut gua mereka gampang ketebak .-. ya gatau kenapa sih gua liat gimana cara mereka menyelesaikan tugas, cara ngomong ke gua dan ke orang lain, cara bertindak, cara having fun, dan lain lain itu aja bisa ketauan anaknya gimana. And I hate those boys who can't make me feel comfort being beside or near them, apalagi yang bikin bikin risih itu~ duh duhh x_x tapi most of all, sebenernya mereka semua baik ke gua, tapi beberapa cara penyampaian niat mereka itu yang salah :| tapi ada juga yang tau how to treat me well, how to make me smile, how to make my bad moods gone, and some of them kindly help me^^ tapi sayang, gaada yang bener-bener kayak temen lama di sekolah lama yang tiap istirahat buat gua makin melek ga ngantuk karena isengin gua, yang bisa gua isengin tiap istirahat maupun jam pelajaran, yang tau kapan gua butuh hiburan cowok cowok yang setengah ga waras tapi kadang tau kapan harus dewasa, dan yang gila setengah mati sampe pas pelajaran aja masih bisa curhat padahal materi ulangan :' hahaha XD
Dan temen-temen dari kelas lain, baik IPA maupun IPS, I prefer science classmates yang beda kelas daripad social, ya walaupun ada sih anak social yang baik, tapi I think they don't know how to "socialize" well and make me comfort. Being with them itu ga kasih rasa comfort ataupun enjoy sama sekali, tapi malah bikin I think "Ughh ngapain dia diantara sini.. could s/he please go away and let me enjoy my day without bothering my time?" karena beberapa menurut gua suka caper gitu deh tapi ada juga yang alim alim baik gituuu :3
But most of all, xiexie ni da jia, xiexie ni peng you! Makasih uda nemenin hari-hariku di kota baru ini, yang meskipun aku belum bisa lupain kenangan masa lalu di kota lama, yang selalu buat aku bahagia dan tertawa :') tapi kalian sudah sangat baik dan berusaha buat aku nyaman! :D

Volcanology Experience

WOI GUA ABIS KENA HUJAN ABU WOI. DARI GUNUNG KELUD WOI. CERITANYA DILIBURIN WOI. #cukup
Jadi critanya, minggu lalu, pas Valentine's Day tepatnya, di Surabaya hujan abu. Keren yah Vals day malah ditemenin salju made in Kelud :') #salahkaprah
Jadi pada awalnya gua gatau, gua bangun pagi-pagi dan ngira klo hari sedang mendung..semendung hati gue #duh~ terus ya seperti biasa gua mandi, masak air, dan lain sebagainya, layaknya wanita yang sibuk dengan pekerjaannya, dan pas keluar dari rumah, buka pagar, kunci pintu, pake helm dan lain lain pun gua ga sadar klo itu lagi ujan abu. Kurang hebat apa gua. Manusia apa bukan sih gua sampe ga peka banget. Sampe akhirnya gua pas mau naik motor gua liat motor kotor, eh gua malah nge cek rok gua kotor juga apa engga, dan ya biar bersih gua keluarin tissue dari tas dan lap motor sampe bersih, tanpa sadar adanya hujan debu. Eh pas masukkin tissue ke tas lagi terus liat motor gua kaget. Kaget banget. KENAPA? ya karena motor gua kotor lagi. Dalam hati "Yaampun cwe macem apa gua sampe ngelap motor aja ga becus.", dan ngeluarin tissue lagi untuk ngelap, dan tiba-tiba..sliinngg~ pencerahan dari mata gua, ada debu turun, gua nengok ke atas dan ke depan rumah, ada mobil yang kotornya hina banget, kayak ga pernah dicuci dari pertama kali beli, kotornya parah, dan gua akhirnya sadar itu ujan debu. #jengjeng
Hati gua labilnya setengah mati, antara mau nerusin ke sekolah naik motor atau minta anter pake mobil, dan ya gua memutuskan untuk naik mobil karena gua uda shock banget. Dan akhirnya..gua pun naik mobil. Sampe di sekolah, semua temen gua langsung kayak abis kena ceplokan semen, warna abu-abu semua jaketnya--"
Dan kami pun memulai ulangan pertama yang kala itu ada tiga ulangan harusnya. Pas jam pelajaran kedua, kami ada PS nilai gitulah..dan pengumuman dateng "MURID MURID DIPULANGKAN KARENA ALASAN CUACA" bahagianya setengah mati broh. Akhirnya bisa istirahat.
Mungkin ini kado Valentine terbaik dalam hidup gua, sebagai a single girl. HE-HE.

Saturday 8 February 2014

Back to Jakarta

So.. a week ago I went back to Jakarta to have a Chinese New Year celebration with my small family. I took a 6 pm flight and it delayed until 9pm! OMG can you imagine how I felt that time? SO DISAPPOINTED. I waited for a long time to meet my family and I arrived home at 11.30 pm. It almost morning in the next day! errghhh 
As I got home, I hugged my mom, ate my bro's noodle, and bother my lil sister's sleep XD and then I put my bag and so on and have a super duper late dinner with my dad. After I had my dinner, I got into my bedroom - my old bedroom with tons of memories there, either with my family, friends, and so on. I was very excited that night. It feels like I really get back what I was missing of. Of course I didn't sleep directly that time, I spent my nights with sharing stories with my brother and my sister - we had a fun conversation that time and we laughed a lot. 
The next day, all of us got up late and we had a breakfast, continued sharing stories, watching TV together, and I did my HWs! -___- after having a lot of fun that day - except the HWs, my best friend suddenly came to my house! He was soooo unpredictable. Actually he had told me that he wanted to come to my house to visit me because it has been a long time we didn't met after I moved to Surabaya. I was excited and pleasant because he spent his time for me. We planned to have a simple conversation that night, but...unexpectedly, we spent more than an hour talking under a tree and laughed, did idiots and silly things, and you know, he hacked my phone and told one of my Surabaya's male friend that I was his girlfriend XD but in the end, he explained to my friend that it was a lie, and surprisingly, he asked my friend to take care of me and never let me down or sad. But to be honest, he was one of three of my bestfriends who know how to treat me when I'm down or sad. Even I think none of the other friends here could did that to me :'] 
And when we still had a great conversation, my cousin came to have a dinner together in the CNY eve. Fyi, she has just got married XD hohoho so my best friend decided to go home so he won't bother my time with my family. 
The next day, I thought my CNY celebration will be among my small family, but I was totally wrong! My cousin and her husband came again, and then my dad's buddies who are almost like a family for us, and my two cousins from Pekan Baru who moved to Jakarta because they want to have an education in Jakarta's university. But before they came, my family went to my grandparents' house. We really had a lot of fun there. After that, in the night, we went to a restaurant to have a dinner together and continue it with karaoke until midnight XD it was just a crazy nighhttt!
On the second day of CNY, we decided to go to my uncle's apartment in Jakarta to celebrate CNY together. We ate, we chatted, we laughed, and shared many things. After finished visiting my uncle's apartment, we decided to go to one of the biggest mall in south east asia near my house. At first, we spent hours in the book lounge to decide which books we were going to buy, and in the end, we bought many books XD after that we had a dinner in the food lounge in the mall.
On the third day of CNY, my house was so crowded. My other uncle with his 5 children, his wife, and my grandparents came to my house to have a lunch together, and not long after that, my seniors and junior from my old school came to my house to visit me, and my "far-uncle" came to my house either. Can you imagine how crowded it was? But I really had a lot of fun that day! >< After all of my friends, my family went home, my small family and I decided to go to a book store again, and we bought books again X) hohoho and you know, my bestfriend chatted me and told me that he wanted to visit me again that day, unfortunately I wasn't at home. Huhuhu~
And the forth day of CNY - this wasn't a CNY celebration anymore, this is what we called as absence - I visited my old school, I shared stories to the principal, to the teachers, and some of my friends. We hugged one another and have a lot of fun. I spent more than an hour to share stories with my chemist teacher. He is one of my best teacher I had ever had. And 5 minutes before 7 am that day was one of my best hurry-day ever. I ran through my other friend from another school, yeah my bestfriend that visited me that night, and we met and say goodbye and that's all. So simple. We didn't talk much that time and surprisingly, we still arranged schedule after he went back from school to meet once more before I went back to Surabaya. So I decided to visit my seniors and one of my female bestfriend at 1 pm until 1.30 pm, then I met him again. Many things that we did together, and I was very thankful that God gives me a miracle such as him, my seniors, my juniors, and my other besfriends who was really care about me. I love them. SOOOO MUCH.
And my time in Jakarta was over, I left my old school, arrived at home, took my bags and jacket, hugged my mom and sister, disturbed my brother, and went to the airport. 
I hope that I could go back to Jakarta again, cause I haven't meet all of my buddies and I still miss them until now. I even still hope that they were in my new school now. 

Saturday 1 February 2014

Kenali Medan Pendakian & Siapkan Perbekalan Anda, kemudian Melangkahlah Dengan Pasti!

Okay, akhirnya saya kembali lagi dengan tiga sub bab lanjutan dari buku yang berjudul "Go to the higher level". Sub bab kedua menjelaskan mengenai pengenalan akan medan pendakian kita, sub bab ketiga adalah mengenai persiapan setelah kita mengenali medan daki, dan sub bab keempat mengenai kepercayaan diri untuk melangkah lebih maju.
Alasan saya untuk menggabungkan tiga sub bab ini menjadi satu karena sub bab ini saling menghubungkan satu dengan yang lainnya.

"Apabila Anda ingin mencapai puncak karier atau ingin menggapai level yang lebih tinggi di perusahaan dimana anda bekerja, maka anda harus mengenal atau mengetahhui banyak hal tentang perusahaan tersebut." - Ronny Siagian

Pertama-tama, kita harus mengenali banyak hal mengenai tempat kita akan melanjutkan sekolah, tempat kita bekerja, dan masih banyak lagi. Jika kita sudah mengenalinya, akan mudah bagi kita untuk beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Dan dengan begitu kita akan mudah untuk mengatur strategi yang akan kita gunakan sebagai salah satu langkah menuju kesuksesan kita. 
Kedua, setiap instansi pasti memiliki visi misi dan budaya nya sendiri, kita harus dapat melebur dan akrab dengan hal-hal tersebut agar anda pun dapat bekerja dengan baik. Selain itu, milikilah struktur organisasinya agar kita termotivasi untuk berada pada posisi yang lebih tinggi dan tidak mudah patah semangat. 
Yang terakhir, anggaplah sebuah promosi jabatan sebagai kesempatan yang tidak boleh ditolak jika kita ingin terus maju. Jika kita ditawari sebuah promosi jabatan, pasti kita memiliki sebuah skill atau kemampuan yang membuat orang yakin untuk menaikkan posisi kita dalam sebuah struktur organisasi.
Setelah anda mengenali lingkungan dan medan pendakian anda, saatnya anda mempelajari dan menambah wawasan anda. Karena seorang pendaki professional pun butuh mempelajari mengenai lingkungan, suhu, dan jalur yang ingin mereka gunakan untuk sampai pada puncak pendakian mereka. Begitupun dengan kita, wawasan yang luas sangat dibutuhkan agar kita tidak dikategorikan sebagai orang kuno yang ngga update tentang perkembangan masa kini. Dan jika kita memiliki sebuah keahlian, jangan pernah berhenti untuk mengembangkan keahlian yang kita miliki terus menerus, dalam buku seven habits poin ketujuh dijelaskan bahwa kita harus terus mengasah gergaji agar tidak tumpul.  Hitopadesa mengatakan bahwa pengetahuan adalah harta yang paling berharga karena tidak dapat dicuri, dihancurkan, dan tidak dapat diperjual belikan.

"Kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang final di dunia ini, dan ternyata anda harus terus belajar, karena tidak mungkin anda bisa tahu semua, akan membuka kesuksesan lebih besar lagi dalam hidup anda." - Ralp Lynn

Jangan pernah bosan untuk membaca buku, karena buku adalah sumber wawasan kita, atau jika kita merasa malas untuk membaca buku, manfaatkan lah teknologi internet terutama google search untuk mencari hal-hal yang perlu dan penting untuk kita ketahui. Selain itu belajarlah dari pengalaman orang lain, karena pengalaman adalah guru terbaik kita. Dan terakhir, jangan pernah takut atau malu untuk melanjutkan sekolah atau pendidikan lagi, karena pendidikan tidak terbatas pada umur.
Mengapa kita harus kurang percaya diri jjika kita telah mengenali medan daki kita? Atau kita telah mempersiapkan perbekalan kita? Pasti masih banyak alasan yang muncul di benak anda, diantaranya :

  • latar belakang pendidikan yang kurang
  • penampilan
  • pengalaman/merasa tidak punya pengalaman
  • umur yang masih terlalu muda atau tua
Kita harus mengembangkan rasa percaya diri kita jika kita ingin menjadi pribadi yang sukses, yang terus naik ke level selanjutnya, dengan cara :
  • Fokus pada kelebihan
  • positive thinking
  • berani menghadapi resiko
  • menetapkan tujuan yang realistis
  • dan katakanlah, "Yes I can do it!"
Kita harus berani mengambil keputusan dan melangkah ke depan, melakukan apa yang kita sukai dan apa yang ingin kita lakukan agar semua orang, bahkan diri kita sendiri akan terheran-heran melihat progress apa yang telah kita capai. Jika kita sudah mempersiapkan dan mengenali segalanya, bukanlah sebuah hambatan bagi kita untuk melangkah maju ke depan, asal hati dan pikiran kita berintegritas dan yakin akan kemampuan diri kita sendiri.
"Kesempatan Anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat diukur, oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri." - Robert Coller

Kenapa Karier-ku Tidak Naik-Naik?

Sub bab pertama ini saya ambil dari sebuah buku yang berjudul "Go to higher level". Buku ini cukup menjelaskan secara umum dan aktual sesuai dengan kenyataan lapangan yang ada dan dengan bahasa yang mudah. 
Pada sub bab ini, penulis menjelaskan bahwa dalam perjalanan karier kita, sebenarnya kita sama hal nya dengan seorang pendaki gunung. Sehebat apapun seorang pendaki gunung, jika ia tidak dapat melihat potensi yang ia miliki, itu akan menjadi sia-sia.
Sebagai contoh, seorang pria yang ingin menjadi pendaki gunung yang ternama dan mendaki gunung tertinggi di dunia adalah seorang pria yang tidak memiliki cacat fisik apapun dan tidak mempunyai kekurangan yang dapat menghambat dirinya untuk menjadi seorang pendaki, ia selalu latihan fisik agar fisiknya kuat untuk mendaki gunung tertinggi yang ada. Namun sayangnya, ia mengabaikan hal-hal kecil seperti mantel atau sarung tangan, ataupun alat navigasinya. Banyak orang yang jika ditanya mengapa mereka tidak berhasil mencapai puncak keberhasilannya, selalu saja ada alasan bagi orang tersebut, misalnya berupa cuaca, kesehatan, sarana prasarana, dan masih banyak lagi.
Hal yang sama juga kita alami sebagai para pekerja atau pelajar. Misalnya, jika ditanya mengapa prestasi kita tidak ada kemajuan atau mengapa nilai kita jelek di salah satu pelajaran bidang studi, pasti ada saja yang menjawab, "Saya di blacklist guru/atasan saya karena blablabla"; "Inilah saya! Karier/kepintaran saya ya cuma segini." ; "Guru/atasan saya membenci saya." ; "Katanya saya murid/karyawan yang bermasalah." ; "Pendidikanku tidak mendukung." ; "Saya sudah tua, tidak kuat lagi" ; "Toh yang penting naik kelas/lulus UN." ; "Saya dimutasi, karierku rusak." ; "Saya kan murid pindahan, masih butuh adaptasi." ; "Ada yang jauh lebih pintar daripada saya. Dia sangat cerdas."
Banyak sekali alasan yang dapat kita lontarkan sebagai tameng/pembenaran atas kegagalan kita. Kita harus memulai untuk membuat perencanaan sejak dini mengenai tujuan dan cita-cita kita kedepan. Baik untuk pelajar, maupun karyawan. Karena jika bukan kita yang merencanakan keberhasilan dalam hidup kita, siapa lagi?

"Alasan kenapa seseorang tak pernah meraih cita-citanya adalah karena dia tidak mendefinisikannya, tak mempelajarinya, dan tak pernah serius berkeyakinan bahwa cita-citanya itu dapat dicapai." - Dr. Denis Waitley

Why Winners Win?

When someone read the title, not everybody understand what I'm asking about, even people will think that my question is a stupid question. Some people will answer "The winners win because they are a winner." and that's not the answer I want to hear. And as I try to find the answer I enjoy this life and looking on people, analyze them to see when I will get the answer of my question. 
Ordinary people ask "Why do he win?" ; "How do you win?" ; "What does he win?" ; but I'm not that ordinary to ask an ordinary questions. Win and lose is kind of a probability results of our actions whether we've done it well or not. But today, when I hunt leadership books, I found a book that asked the same question as mine, "Why winners win?", as soon as I saw that book, I picked it up and read it quickly. I didn't read them all, but I skimmed. And you know what is the answer? The answer is about how we see something, how our mind conclude something, and how we achieve something.
Why Winners Win?
  • Because winner know that there's no failure. there's only a new beginning of something.
  • Winners grow happiness and success under their legs, where they step their feet. But failed people find happiness and success in the far far away place where it's hard to be reached.
  • Winners see thing that stuck their success as a sight when they are not focus on their main target, not as thing that make them fail.
  • Winners sure that the best way to solve problems is keep on trying and never give up.
Yeah I guess the answers get the point, but I still wanna find out what others answers to my question to make me more satisfied X) happy reading!